Jumat, 10 Desember 2010
Sebuah Perjalanan dari d'Masiv ...
JAKARTA--Sebuah penantian lama itu akhirnya datang juga. d'Masiv, grup band yang melejit pamornya berkat album Perubahan sekitar 1,5 tahun silam itu akhirnya benar-benar menuntaskan harapan para penggemarnya untuk menelurkan lagi album baru. Mereka beri nama Perjalanan.
Sebuah pemaknaan untuk menggambarkan bagaimana perjalanan lima remaja asal Ciledug, Tangerang -- Rian (vokal), Kiki (gitar), Rama (gitar), Rayyi (bass), dan Why (drum), yang tengah menapak puncak karier di pentas musik nasional sedang dimulai kembali. ''Tetapi album ini bisa juga memiliki arti bahwa materi-materi yang ada di dalamnya memang kami buat di sela-sela padatnya jadwal tur. Sehingga kata perjalanan memang menjadi paling pas buat menggambarkan album ini,'' kata Rian.
Sekitar setahun tahun silam, nama d'Masiv memang telah menyedot perhatian banyak penikmat musik Tanah Air. Di saat lagu-lagu yang ada di debut album Perubahan mengudara di berbagai tempat, nama d'Masiv tak luput pula dari tudingan sebagai band plagiat. Sejumlah karya yang ada di dalam album perdana itu diklaim sejumlah pihak telah mencontek beberapa notasi musik dari grup band asing.
Kini, di saat mereka kembali lagi dengan konsep full album, Rian cs menyadari kalau sebagian pihak masih menyoroti soal tudingan plagiat tadi. Untuk itu mereka berusaha lebih berhati-hati. ''Kita sengaja ketika pembuatan album kedua untuk tidak mendengarkan lagi lagu-lagu lain. Kalau sudah mepet-mepet lagi, ya itu namanya influence,'' kata Rian. ''Tetapi yang lebih penting lagi bagaimana band ini bisa terus belajar dan tidak cepat puas dengan semua hasil yang telah didapat.''
Rian mengklaim secara tema lirik maupun aransemen musik, materi yang termaktub di dalam album kedua ini sangat variatif. Tak cuma kesedihan saja yang dijajakan, tetapi ada pula kegembiraan yang diselipkan. Sedangkan dari konsep musik, d'Masiv tidak hanya mengandalkan dasar pop dengan balurtan rock saja. Pada beberapa bagian ada pula materi yang berkutat dengan power ballad yang manis, groov, hingga bluesy seperti di dengar pada lagu Apa Salahku.
Sedangkan singel jagoan dari album kedua, d'Masiv memilih lagu berjudul Rindu 1/2 Mati. Melodi yang digarap secara manis itu memang masih ttap terasa belum ke luar dari pakem musik yang ada di debut album mereka 1,5 tahun lalu. ''Ya memang kayak ginilah musik kita,'' sahut Rama, gitaris yang menjadi lumbung kreasi dalam mengaransemen musik-musik d'Masiv. ''Kita memang berusaha untuk menjadi diri sendiri dengan lagu-lagu yang kita bawakan.''
Rian cs juga tetap menaruh harapan besar, lahirnya album kedua ini setidaknya bisa membawanya tidak lagi menjadi band jago kandang saja. Ada harapan besar yang ingin digapai pada tahun ini,''Kita juga punya keinginan musiknya bisa di dengar sampai ke luar,'' kata Rian.
Diposting oleh Dimas Barkah Akbar di 04.28
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar